Senin, 13 April 2015, bertempat di Aula BP3K Kec. Poto Tano
bersama petani, Babinsa dan Penyuluh
membahas pelaksanaan kegiatan optimasi lahan sawah se-Kecamatan Poto
Tano. Hadir dalam acara ini Kepala BP3K Poto Tano Abdul Malik, S.Pt, Babinsa Serma Moch. Saleh, Penyuluh Pertanian
Zulkarnaen, S.P dan pengurus kelompok tani Se-Kecamatan Poto Tano yang menerima
program optimasi lahan sawah 2014-2015. (Zulkarnaen, S.P)
Selasa, 14 April 2015
PERTEMUAN KELOMPOK DALAM RANGKA SOSIALISASI UPSUS KEDELAI DI DESA SENAYAN
Dalam rangka mendukung program UPSUS kedelai di Desa Senayan
Kec.Poto Tano, Penyuluh Pertanian, Zulkarnaen, S.P mengadakan sosialisasi UPSUS
Kedelai di Kelompok Tani “Sumer Loka” Desa Senayan Kec. Poto Tano pada Hari
Kamis, 9 April 2015.
Pertemuan yang dihadiri oleh pengurus dan anggota kelompok
tani sebanyak 21 orang membahas tentang metode penerapan teknologi budidaya kedelai
diantaranya yaitu :
a.
Penggunaan benih unggul berlabel.
b.
Pengolahan tanah.
c.
Sistem tanam dengan cara tugal dengan jarak
tanam 30 x 20 cm .
d.
Pemupukan
e.
Pengendalian hama penyakit tanaman kedelai
f.
Panen dan pasca panen.
Pertemuan berjalan dengan hikmat dan penuh semangat karena
petani banyak yang bertanya tentang UPSUS Kedelai. Salah satunya yaitu Ramli
yang menanyakan tentang jangka waktu
pelaksanaan program UPSUS Kedelai di Desa Senayan. Sedangkan H. Rusli berharap agar program
dapat berjalan secara berkesinambungan. (Zulkarnaen, S.P)
Rabu, 08 April 2015
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI DI LAHAN KERING DESA TUA NANGA
Ternak sapi sudah sangat akrap dengan masyarakat Desa Tuananga khususnys sapi ras bali yang hampir seluruh
penduduknya hidup dengan bermata pencarian sebagai petani lahan kering. Masyarakat Desa Tuananga mengenal sapi sudah
dari turun temurun. Dengan pola pemeliharaan yang masih sangat tradisional. Produktivitas
ternak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan sekitar 70%, sedangkan pengaruh dari
faktor genetik hanya 30%.
Salah satu faktor tersebut adalah
aspek pakan. Disamping pengaruhnya yang besar terhadap produktivitas ternak,
biaya pakan merupakan biaya produksi
terbesar yang dikeluarkan berkisar 60-80% dari total biaya keseluruhan .Dengan
pola pemelihaaraan yang hanya mengandalkan ketersedian pakan dialam maka tidak
akan mungkin mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dengan demikian pemeliharaan atau penanganan ternak perlu
sentuhan, keseriusan dan pengetahuan yang memadai dengan pertimbangan yaitu kualitas bahan
pakan yang diberikan dapat dipenuhi, mudah didapat serta murah harganya. Namun permasalahan yang sering dihadapi petani adalah masalah
ketersediaan pakan pada bulan-bulan tertentu
sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas ternak. Altenatif pemecahannya yaitu dengan memproduksi
dan menyusun ransum murah dari limbah pertanian yang tersedia di lingkungan
sekitarnya.
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha pemeliharaan ternak,
keberhasilan maupun kegagalan usaha ternak banyak ditentukan oleh pakan yang
diberikan. Masih
banyak peternak yang memberikan pakan tanpa memperhatikan persyaratan
kualitas, kuantitas dan teknik pemberiannya, akibatnya produktivitas ternak
yang dipelihara tidak optimal bahkan banyak diantara para peternak mengalami
kerugian akibat pemberian pakan yang kurang memadai. Pada dasarnya kombinasi formula pakan dapat dibuat
sesuai dengan ketersediaan bahan baku di tingkat lokal dengan pertimbangan
biayanya paling murah, kualitas memenuhi standar dan bahan bakunya mudah
diperoleh sepanjang waktu.
Lahan kering cukup potensial sebagai sumber penyedia pakan
hijaun. Dalam kondisi usaha ternak sapi
yang terintegrasi dengan tanaman pangan/perkebunan dalam sistem usahatani
berpeluang untuk meningkatkan produksi sapi dan pendapatan petani. Perbaikan
Sistem Tanaman - Ternak Skala Kecil di Lahan Kering bertujuan untuk menciptakan
model simulasi sisten tanaman-ternak yang sesuai dengan kondisi dan potensi pertanian
lahan kering dan untuk mendapatkan
manajemen keterpaduan tanaman-ternak yang berpeluang meningkatkan
produksi sapi dan pendapatan petani di lahan kering itu sendiri.[Abd. Gani]
Jumat, 03 April 2015
MENGUKUR PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS JAGUNG MENDUKUNG UPSUS PAJALE
Untuk mengetahui produksi dan
produktifitas jagung diwilayah tambaksari kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa
Barat maka penyuluh pertania melakukanubinan jagung dilahan petani (Ahmat
T) Kelompok Tani Kokar Tampe yang disaksikan oleh Kepala BP3K Kecamatan Poto
Tano Abdul Malik, S.Pt, Babinsa Sersan Mayor M. Saleh, Penyuluh Pertanian Amrullah, S.P serta pemilik
lahan. Adapun luas lahan yang menjadi
random 200 m x 70 m varietas yang ditanam DK 999, dengan paket teknologi
pemupukan urea 150 kg, NPK 400 kg, ada pun aplikasinya urea diberikan 100 kg
NPK 50 Kg pada umur 15 hst. Aplikasi II
diberikan urea 50 kg, NPK 350 kg pada
umur 40 hst. Pemanenan jagung pada umur tanaman 114 hari. . Ubinan dilakukan 2
kali pengambilan dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m.
Hasil
ubinan I :
Dari Hasil pengambilan Titik ubinan I,
didapatkan hasil 37 tongkol dengan berat
tanpa kulit 5,5 kg x 16 x 100 are = 8.800 kg atau 8,8 ton. Tongkol tanpa kulit
x 65% jagung pipil kering = 5,72 ton/Ha
Hasil Ubinan
II
Dari Hasil pengambilan Titik ubinan II, didapatkan
hasil 10 pohon jagung 21 tongkol dengan berat tanpa kulit5,8 kg x 16 x 100 are
= 9280 kg atau 9,28 ton /ha dikompersikan
dengan 65% jagung pipilan kering= 6,032ton
jagung pipilan kering. (Amrullah)
Langganan:
Postingan (Atom)