Rabu, 08 April 2015

PEMELIHARAAN TERNAK SAPI DI LAHAN KERING DESA TUA NANGA



Ternak sapi sudah sangat akrap dengan masyarakat Desa Tuananga  khususnys sapi ras bali yang hampir seluruh penduduknya hidup dengan bermata pencarian sebagai petani lahan kering.  Masyarakat Desa Tuananga mengenal sapi sudah dari turun temurun. Dengan pola pemeliharaan yang masih sangat tradisional. Produktivitas ternak  dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar 70%, sedangkan pengaruh dari  faktor genetik hanya 30%.   Salah  satu faktor tersebut adalah aspek pakan. Disamping pengaruhnya yang besar terhadap produktivitas ternak, biaya pakan  merupakan biaya produksi terbesar yang dikeluarkan berkisar 60-80% dari total biaya keseluruhan .Dengan pola pemelihaaraan yang hanya mengandalkan ketersedian pakan dialam maka tidak akan mungkin mendapatkan hasil yang memuaskan.

Dengan demikian pemeliharaan atau penanganan ternak perlu sentuhan, keseriusan dan pengetahuan yang memadai  dengan pertimbangan yaitu kualitas bahan pakan yang diberikan dapat dipenuhi, mudah didapat serta murah harganya.  Namun permasalahan yang sering   dihadapi petani adalah masalah ketersediaan  pakan pada bulan-bulan tertentu sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas ternak.  Altenatif pemecahannya yaitu dengan memproduksi dan menyusun ransum murah dari limbah pertanian yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

Pakan merupakan salah satu faktor  terpenting dalam usaha pemeliharaan ternak, keberhasilan maupun kegagalan usaha ternak banyak ditentukan oleh pakan yang diberikan.  Masih  banyak peternak yang memberikan pakan tanpa memperhatikan persyaratan kualitas, kuantitas dan teknik pemberiannya, akibatnya produktivitas ternak yang dipelihara tidak optimal bahkan banyak diantara para peternak mengalami kerugian akibat pemberian pakan yang kurang memadai. Pada dasarnya kombinasi formula pakan dapat dibuat sesuai dengan ketersediaan bahan baku di tingkat lokal dengan pertimbangan biayanya paling murah, kualitas memenuhi standar dan bahan bakunya mudah diperoleh sepanjang waktu. 

Lahan kering cukup potensial sebagai sumber penyedia pakan hijaun. Dalam kondisi  usaha ternak sapi yang terintegrasi dengan tanaman pangan/perkebunan dalam sistem usahatani berpeluang untuk meningkatkan produksi sapi dan pendapatan petani. Perbaikan Sistem Tanaman - Ternak Skala Kecil di Lahan Kering bertujuan untuk menciptakan model simulasi sisten tanaman-ternak yang sesuai dengan kondisi dan potensi pertanian lahan kering dan untuk mendapatkan  manajemen keterpaduan tanaman-ternak yang berpeluang meningkatkan produksi sapi dan pendapatan petani di lahan kering itu sendiri.[Abd. Gani]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar