Ternak sapi sudah sangat akrap dengan masyarakat Desa Tuananga khususnys sapi ras bali yang hampir seluruh
penduduknya hidup dengan bermata pencarian sebagai petani lahan kering. Masyarakat Desa Tuananga mengenal sapi sudah
dari turun temurun. Dengan pola pemeliharaan yang masih sangat tradisional. Produktivitas
ternak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan sekitar 70%, sedangkan pengaruh dari
faktor genetik hanya 30%.
Salah satu faktor tersebut adalah
aspek pakan. Disamping pengaruhnya yang besar terhadap produktivitas ternak,
biaya pakan merupakan biaya produksi
terbesar yang dikeluarkan berkisar 60-80% dari total biaya keseluruhan .Dengan
pola pemelihaaraan yang hanya mengandalkan ketersedian pakan dialam maka tidak
akan mungkin mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dengan demikian pemeliharaan atau penanganan ternak perlu
sentuhan, keseriusan dan pengetahuan yang memadai dengan pertimbangan yaitu kualitas bahan
pakan yang diberikan dapat dipenuhi, mudah didapat serta murah harganya. Namun permasalahan yang sering dihadapi petani adalah masalah
ketersediaan pakan pada bulan-bulan tertentu
sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas ternak. Altenatif pemecahannya yaitu dengan memproduksi
dan menyusun ransum murah dari limbah pertanian yang tersedia di lingkungan
sekitarnya.
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha pemeliharaan ternak,
keberhasilan maupun kegagalan usaha ternak banyak ditentukan oleh pakan yang
diberikan. Masih
banyak peternak yang memberikan pakan tanpa memperhatikan persyaratan
kualitas, kuantitas dan teknik pemberiannya, akibatnya produktivitas ternak
yang dipelihara tidak optimal bahkan banyak diantara para peternak mengalami
kerugian akibat pemberian pakan yang kurang memadai. Pada dasarnya kombinasi formula pakan dapat dibuat
sesuai dengan ketersediaan bahan baku di tingkat lokal dengan pertimbangan
biayanya paling murah, kualitas memenuhi standar dan bahan bakunya mudah
diperoleh sepanjang waktu.
Lahan kering cukup potensial sebagai sumber penyedia pakan
hijaun. Dalam kondisi usaha ternak sapi
yang terintegrasi dengan tanaman pangan/perkebunan dalam sistem usahatani
berpeluang untuk meningkatkan produksi sapi dan pendapatan petani. Perbaikan
Sistem Tanaman - Ternak Skala Kecil di Lahan Kering bertujuan untuk menciptakan
model simulasi sisten tanaman-ternak yang sesuai dengan kondisi dan potensi pertanian
lahan kering dan untuk mendapatkan
manajemen keterpaduan tanaman-ternak yang berpeluang meningkatkan
produksi sapi dan pendapatan petani di lahan kering itu sendiri.[Abd. Gani]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar