Upaya meningkatkan produksi
dan produktivitas dibidang pertaniaan tanaman pangan perlu dikedepankan guna
meningkatkan taraf hidup masyarakat tani kearah yang lebih baik. Untuk mengoptimalkan
itu peranan BP3K sangat diperlukan guna menyambung informasi dan teknologi yang
dibutukan para petani. Pengetahuan tentang pemupukan berimbang, jenis dan jumlah pupuk yang
dibutukan tanaman sangat diperlukan petani. “ Selama ini petani banyak yang
belum menerapkan pemupukan berimbang untuk padi dan jagungnya sehingga
produksinya belum maksimal” Demikian intisari sambutan dari Kepala BP3K Kec.
Poto Tano Abd. Malik, S.Pt dalam acara Sosialisasi Pemupukan Berimbang dari PT.
Petrokimia Gresik di BP3K Kec. Poto Tano pada Hari Selasa 17 Maret 2015. Hadir
pada acara ini yaitu Babinsa Desa Mantar, Tebo dan Senayan yaitu Sersan Mayor Muhtar
dan Sersan Mayor M. Saleh. Hadir juga sesuai undangan yaitu petani, pengecer
pupuk dan penyuluh.
Menurut Bambang
Irianto sebagai pemateri sekaligus staf promosi PT. Petrokimia Gesik, pemupukan
berimbang adalah penyediaan semua kebutuhan zat hara yang cukup sehingga
tanaman mencapai hasil dan kualitas yang tinggi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan petani. Oleh karena itu jenis dan dosis pupuk yang
ditambahkan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.
Dengan demikian jenis dan dosis pupuk yang diaplikasikan tidak dapat
disamaratakan tetapi harus spesifik lokasi karena:
- Setiap jenis tanah mempunyai kemampuan menyediakan karena sifat-sifat tanah yang berbeda anatar lain pH tanah, kadar bahan organic, sifat dan jenis mineral – mineral tanah.
- Tiap jenis dan varientes tanaman memerlukan jumlah dan hara yang berbeda, banyaknya hara yang terangkut panenpun berbeda.
- Tiap lokasi/unit usaha tani mempunyai sejarah pengelolaan yang berbeda baik dari segi pengelolaan hara, tanah dan airnya. Factor-faktor seperti, pencucian, run off sangat mempengaruhi keseimbangan hara dalam tanah.
Mengapa pemupukan harus berimbang ??
- Untuk meningkatkan hasil dan kualitas beras, tanaman padi memerlukan zat hara dalam jumlah banyak diantaranya N (Nitrogen), P (Phospor), K (Kalsium) dan Sulfur (S) sebagai unsure hara makro dan unsure hara sekunder seperti kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) serta unsure Zn (Seng) dan (Cu) tembaga dan besi (Fe).
- Agar pertumbuhan tanaman sehat dengan produktifitas dan kualitas beras yang tinggi, maka zat-zat hara tersebut cukup tersedia dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Apabila salah satu zat hara tersebut jumlahnya tidak cukup, maka hasil dan kualitas akan menurun. Oleh karena itu pemupukan harus dilakukan secara berimbang; baik jenis, dosis sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jumlah zat-zat hara yang tersedia di dalam tanah (tingkat kesuburan tanah).
Keuntungan pemupukan berimbang spesifik Lokasi
Kalau mau dicermati keuntungan
pemupukan berimbang adalah petani dapat memupuk lebih efisien karena jenis dan dosis pupuk
disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Apabila tanah
subur, dimana kadar Posphat dan Kaliumnya cukup tinggi maka sebenarnya cukup
diberi pupuk nitrogen (N) pemberian pupuk P dan K sedikit saja, untuk mengganti
hara P dan K yang diangkut pada waktu panen, yaitu 50 Kg SP-36 dan 50 kg KCI
per ha. Jika pemberian pupuk P dan K tersebut berlebihan, maka sisanya tidak
terpakai sebagian hilang bersama air irigasi atau air hujan dan ini merupakan
pemborosan. Namun sebaiknya bila kondisi tanahnya kekurangan posphat dan kalium
maka harus dipupuk lengkap NPK sesuai dosis anjuran. Inilah sebenarnya
pengertian pemupukan berimbang. Demikian materi singkat pemupukan berimbang
untuk padi dan jagung.
Selain materi pemupukan berimbang
juga disampaikan materi tentang OPT dan cara penanggulangannya oleh Rahardian
Dika dari PT.Petrokimia Kayaku. Acara berakhir usai sesi tanya jawab antara
petani, penyuluh dan pemateri. (Abd. Gani )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar