Kamis, 25 September 2014

REMBUG TANI DI BP3K POTO TANO



Dalam rangka memecahkan masalah seputar pertanian perikanan dan kehutanan di Kecamatan Poto Tano, maka telah dilaksanakan Rembug Tani pada hari Rabu, 24 September 2014.  Bertempat di Aula Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Poto Tano Sumbawa Barat acara dihadiri oleh Kepala BP3K Poto Tano Abdul Malik S.Pt, perwakilan kelompok tani se-Kecamatan Poto Tano dan Penyuluh BP3K Poto Tano.

Dalam sambutan dan arahannya Kepala BP3K mengatakan bahwa kegiatan rembug tani ini diselenggarakan untuk menggali informasi seputar masalah pertanian perikanan dan kehutanan dan memecahkan masalah yang ada. “Jika masalah yang muncul belum ada solusinya maka akan kita bahas di BKP5K pada saat pertemuan rutin bulanan penyuluh dengan instansi rumpun hijau Kabupaten Sumbawa Barat” demikian imbuhnya. 

Sementara itu Amrullah, S.P salah seorang Penyuluh Pertanian dalam menyampaikan materinya lebih banyak membahas tentang kegiatan pertanian baik sistem budidayanya, teknologi yang diterapkan, teknis pemupukan, pengolahan tanah dan pemilihan benih unggul. Penyuluh Desa Tambak Sari ini menekankan pentingnya menggunakan pupuk berimbang agar tanahnya subur dan tanaman menjadi sehat sehingga menghasilkan produksi yang maksimal.


Setelah mendapatkan arahan Kepala BP3K Poto Tano, pemaparan dari nara sumber dan hasil diskusi yang berkembang, maka didapatkan beberapa informasi dan kesepakatan:
  1. Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik maka perlu menggunakan benih yang unggul dan pupuk yang berimbang. Oleh karena itu petani sangat berharap agar kalau ada bantuan benih dari pemerintah haruslah dari benih yang unggul. Petani tidak akan menanam apabila benih yang diberikan bukan benih yang unggul, lebih baik membeli benih sendiri.
  2. Di Desa Tua Nanga sebagian besar petani telah memahami penggunaan NPK dan petani yang memakai benih jagung Pioner 21 dan Pioner cap Badak cukup bagus hasilnya.
  3. Di Desa Tambak Sari petani berharap mendapatkan informasi yang lebih tentang IPBP (Intensif Penyelamatan Betina Produktif) pada sapi. Di samping itu petani juga berharap agar tahun depan ada demplot jagung yang diterapkan di Desa Tambak Sari. Sebagian petani juga ada yang akan mengembangkan budidaya ikan bandeng dengan memanfaatkan saluran pembuangan dari tambak PT. BHJ (Bumi Harapan Jaya). Namun masih terkendala dengan benih.
  4. Peserta rembug tani bersepekat untuk menolak bantuan dari pemerintah yang tidak sesuai dengan kebutuhan petani. Petani hanya akan menerima jenis bantuan yang sesuai dengan kebutuhan karena bantuan yang tidak sesuai akan sia-sia karena tidak bisa digunakan dengan baik.
  5. Berkaitan dengan masalah harga dasar bibit jagung akan disampaikan dan dibahas pada acara pertemuan rutin bulanan penyuluh di BKP5K Sumbawa Barat.
  6. Jika ada petani yang ingin mendapatkan bantuan benih, dan sarana pertanian dan perikanan maka permohonan disampaikan dalam bentuk proposal kelompok yang harus ditandatangani oleh penyuluh. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar